SOKOGURU, PONTIANAK: Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menegaskan UMKM di Indonesia memiliki potensi luar biasa yang lebih dari sekadar usaha mikro kecil, yang sering dipandang sebelah mata.
Menurut Maman, UMKM mencakup berbagai usaha dari kecil hingga menengah dengan omzet yang bisa mencapai puluhan miliar rupiah, dan berperan sebagai pilar penting perekonomian nasional.
UMKM Bukan Hanya Pedagang Kaki Lima
“UMKM tidak bisa hanya dilihat sebagai usaha mikro atau pedagang kaki lima,” kata Maman.
Baca juga: Kementerian UMKM Jalin Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi untuk Kembangkan UMKM
“Ada banyak usaha besar yang masuk dalam kategori UMKM, bahkan di sektor pertambangan,” ujar Maman Abdurrahman dalam Kuliah Umum di Universitas Panca Bhakti (UPB), Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (12/3).
Maman mengungkapkan, berdasarkan regulasi yang tercantum dalam PP Nomor 7 Tahun 2021, Usaha Mikro didefinisikan dengan omzet tahunan paling banyak Rp2 miliar.
Usaha Kecil lebih dari Rp2 miliar hingga Rp15 miliar, dan Usaha Menengah lebih dari Rp15 miliar hingga Rp50 miliar.
96 Persen atau 57 Juta Pelaku UMKM Masuk Kategori Mikro
Saat ini, meskipun terdapat 57 juta pelaku UMKM di Indonesia, sekitar 96% masih berada dalam kategori usaha mikro.
Menteri UMKM menyebutkan, tantangan terbesar yang dihadapi kementerian adalah bagaimana mempercepat pertumbuhan UMKM agar dapat "naik kelas", dari usaha mikro menjadi usaha kecil dan menengah.
Baca juga: Kementerian UMKM Apresiasi Purworejo Expo 2025 Dukung Produk Lokal Tembus Pasar Global
Oleh karena itu, peran perguruan tinggi sangat krusial dalam mencetak wirausahawan muda yang mampu mengembangkan usaha mereka.
Angka Kewirausahaan Indonesia Masih Rendah
Dalam kesempatan yang sama, Maman juga menyampaikan bahwa angka kewirausahaan Indonesia masih tergolong rendah, yakni hanya 3,1% dari total populasi.
Untuk itu, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan wirausahawan baru yang siap membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sebagai langkah nyata, Kementerian UMKM meluncurkan program Entrepreneur Hub, yang akan hadir di setiap provinsi dan berfokus pada kampus-kampus sebagai pusat inkubasi bisnis.
Program ini memberikan pelatihan, pendampingan usaha, dan kesempatan bertemu dengan investor untuk membantu pengembangan usaha mahasiswa.
Menutup kuliah umumnya, Maman mengingatkan mahasiswa untuk memiliki mental yang kuat, ketekunan, dan disiplin dalam menjalankan bisnis.
“Keberanian, ketekunan, dan disiplin adalah kunci untuk mencapai kesuksesan,” pesannya.
UPB Komitmen Dukung UMKM sebagai Bagian Perekonomian Nasional
Rektor UPB, Purwanto, menambahkan bahwa UPB berkomitmen mendukung UMKM sebagai bagian dari perekonomian Indonesia.
Dengan dukungan kebijakan Kementerian UMKM, UPB berharap dapat memperkuat peranannya tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga nasional.
Baca juga: Pelaku UMKM Bandung Dapat Jurus Jitu Jualan Online di Shop Tokopedia
UPB sendiri telah ditunjuk sebagai pusat inovasi kewirausahaan wilayah tengah Kalimantan dan sebagai perguruan tinggi pelaksana Sustainable Development Goals (SDGs) di Kalbar.
“Pengembangan kewirausahaan berbasis SDG’s akan mendukung percepatan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Barat,” ujar Purwanto. (SG-2)